Larantuka, RF - Hingga saat ini, kondisi penerangan lampu PLN di Kabupaten Flores Timur masih belum normal. Berbagai aktivitas masyarakat, termasuk laga perempat final Turnamen Bola Voli Gelora Lamaholot Cup terpaksa batal karena masalah penerangan.
Pertandingan partai pertama antara SMPN 1 Larantuka B kontra SMPN 1 Adonara Tengah hanya berlangsung satu set pertandingan. Para pengurus tim pun mengaku kecewa dengan kondisi tersebut.
"Kami sangat kecewa. Panitia seolah-olah saling mempersalahkan dan melempar tanggung jawab," ujar Yuven Tukan, Manager Tim Spensa Depog, Senin (09/05/2022).
Ia sangat kecewa karena lampu padam. Partai kedua yang mempertemukan Spensa Depog versus Spensa Titehena harus batal.
Selain Yuven, ungkapan rasa kecewa juga datang dari Kepala Sekolah Spensa Depog, Ona Djawa.
Menurut dia, panitia seharusnya bertanggung jawab atas batalnya pertandingan yang sedang berjalan tersebut, mengingat jarak dari Kecamatan Demon Pagong menuju Kota Larantuka terbilang jauh, ditambah estimasi biaya transportasi pergi dan pulang.
"Kami sudah jauh-jauh dari Demon Pagong dan Titeheha. Sudah buang biaya. Dan saat kami pulang harus hantar siswa sampai di kampunya masing-masing. Kami juga kecewa karena Ketua Panitia tidak ada di tempat, katanya ada latihan teater," ungkapnya bernada kesal.
Selain itu, lanjut Ona, disiplin waktu merupakan kunci utama meminimalisir keterlambatan pertandingan.
Di lain tempat, warga di Kecamatan Wulanggitang juga ikut mengeluhkan pemadaman PLN dan kondisi spaning listrik yang tidak stabil.
Maria Elfrida, seorang ibu penjual kue mengaku kewalahan saat lampu padam, apalagi oven dan alat kue lain sangat bergantung dengab aliran listrik. Selain itu, ia juga khawatir karena kondisi itu membuat alat elektronik di rumahnya rawan rusak.
"Saat lampu padam, saya hawatir barang burang rusak. Apalagi di rumah ada kulkas, oven kue, televisi. Kalau padam tiba-tiba bisa rusak, kalau rusak kami sendiri yang keluarkan biaya untuk perbaiki," katanya.
Ia berharap pemerintah bisa menemukan jalan keluar dengan kondisi PLN yang hingga saat ini masih belum normal.
Kontributor: Paul Kabelen