Lewoleba, Radarflores.com- Bidang pendidikan merupakan salah satu sektor utama yang menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Lembata karena merupakan sektor yang akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
Untuk mencapai itu dibutuhkan pendidikan berkualitas. Untuk mencapai pendidikan berkualitas juga ditentukan dari berbagai aspek dan faktor. Salah satunya oleh kurikulum pendidikan.
Maka masalah pendidikan menjadi tanggung jawab bersama.
Hal ini disampaikan Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Lembata, Anselmus Asan Ola saat memotivasi para peserta sosialisasi Kurikulum Merdeka Belajar dan persiapan akreditasi Sekolah Dasar (SD) Inpres 1 Waikomo, Sabtu (4/6/2022).
Disampaikan, tanggung jawab dasar pendidikan anak ada di orangtua. Sebagaian besar hidup anak-anak tentu saja ada bersama dengan orangtua dan masyarakat.
"Sehingga saya memotivasi mereka agar menjadi tanggung jawab kita bersama. Jangan nanti ada masalah, salahkan di sekolah, padahal di sekolah hanya 5 jam, sama-sama dengan mereka. Sisa masih 19 jam itu menjadi tanggung jawab kita bersama-sama," kata Kadis Anselmus.
Menurutnya, para guru juga kembali ke masyarakat bagaimana menjaga peserta didik agar menjadi orang yang baik di tengah masyarakat.
"Itu tujuan utama saya motivasi mereka.
Jangan lepas tanggung jawab ketika masalah pendidikan itu menjadi tanggung jawab sekolah," katanya.
Anselmus mengatakan, keluarga meletakkan dasar kepribadian pagi anak-anak. Sementara pendidikan dasar utama itu ada di sekolah.
"Hari-hari di rumah, nanti guru rumah, dilanjutkan di sekolah, sekolah selesai dikembalikan ke rumah untuk bagaimana mereka bisa hidup dan lain sebagainya. Itu tujuan utama," tandasnya.
Anselmus juga berharap agar antusias orangtua dalam mengikuti sosialisasi bisa terbawa sampai di rumah dan membagikan kepada sanak saudaranya.
"Trik sederhana yang saya sampaikan bahwa, manfaatkan meja makan untuk membagi informasi, memberikan peneguhan terhadap anak-anak, mendengarkan keluhan anak-anak itu harus dipakai. Manfaatkan meja makan saat makan bersama anak-anak. Kalau ada yang salah bisa diperbaiki di meja makan kalau ada yang benar beri dukungan kepada mereka agar mereka tetap kuat," terangnya.
Kontributor: Eman Bataona